Nias Selatan — Suasana duka menyelimuti SMK Negeri 1 Pulau-Pulau Batu Tello, Kabupaten Nias Selatan, setelah seorang siswa dilaporkan meninggal dunia diduga akibat perkelahian dengan teman sekelasnya. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (30/10/2025) dan langsung menggemparkan masyarakat di wilayah kepulauan tersebut.
Untuk memastikan penyebab pasti kematian, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Thomson Gunungsitoli. Proses pemindahan jenazah dari Kepulauan Batu Tello menuju Gunungsitoli memakan waktu cukup lama karena kondisi geografis yang sulit dijangkau. Seluruh biaya, mulai dari transportasi laut hingga proses otopsi dan pemulangan jenazah ke keluarga, ditanggung sepenuhnya oleh Polres Nias Selatan.
Kapolres Nias Selatan, melalui keterangannya saat penjemputan jenazah dipelabuhan, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban dan berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya korban. Saat ini, penyidik sedang mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Apabila terbukti ada unsur pidana, kami akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapolres Nias Selatan.
Peristiwa ini juga menjadi perhatian masyarakat di Kepulauan Tello. Sejumlah warga menyampaikan keprihatinan dan berharap pihak kepolisian dapat meningkatkan pengawasan serta kehadiran aparat keamanan di wilayah kepulauan.
Salah seorang warga Kepulauan Tello, yang enggan disebut namanya, meminta Kapolres Nias Selatan menambah jumlah personel kepolisian di wilayah tersebut.
“Kami berharap Polres Nias Selatan dapat menambah personelnya di kepulauan ini, karena ada tujuh kecamatan yang perlu dijaga. Dengan kondisi wilayah yang tersebar, keamanan di sekolah dan lingkungan masyarakat perlu lebih diperhatikan,” ujarnya.
Warga juga berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi dunia pendidikan di wilayah Kepulauan Batu Tello agar memperkuat pembinaan karakter siswa dan memperhatikan potensi konflik antar pelajar.
Hingga berita ini diterbitkan, aparat kepolisian masih berupaya dan menunggu hasil otopsi dari tim medis di RS Thomson Gunungsitoli yang akan ditangani langsung oleh Forensik Poldasu.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan pentingnya pembinaan mental dan pengawasan di lingkungan sekolah, terutama di daerah-daerah kepulauan yang memiliki keterbatasan akses dan jumlah personel keamanan.
Saron. T


Posting Komentar